tinggal di sebuah desa kecil. Dia berkepribadian baik dan berbakti kepada orang tuanya.
Bakti Meng Bo pada ibunya sangat diketahui oleh para tetangga. Suatu hari, ibunya yang
sudah mulai tua sudah tidak dapat makan daging lagi, karena giginya sudah mulai tidak bisa
makan sesuatu yang agak keras. Ini sedikit mengecewakan karena dia suka sekali makan
daging.
Meng Bo ingin membantu ibunya agar bisa mengonsumsi daging lezat lagi. Sepanjang malam
duduk, memikirkan bagaimana mengolah daging yang bisa dimakan oleh ibunya. Hingga suatu
hari, ia melihat tetangganya menumbuk beras ketan untuk dijadikan kue mochi.
Melihat hal itu, timbul idenya. Meng Bo langsung pergi ke dapur dan mengolah daging
dengan cara yang digunakan tetangganya dalam membuat kue mochi. Setelah daging empuk,
Meng Bo membentuknya menjadi bulatanbulatan kecil sehingga ibunya dapat memakannya
dengan mudah. Kemudian ia merebus adonan itu, tercium aroma daging yang lezat.
Meng Bo menyajikan bakso itu kepada ibunya. Sang ibu merasa gembira karena tidak hanya b
aksonya yang lezat, tapi juga mudah untuk dimakan. Meng Bo sangat senang melihat ibunya
dapat makan daging lagi.
Kisah berbaktinya Meng Bo pada ibunya beserta resep baksonya, cepat menyebar ke seluruh
kota Fuzhou. Penduduk berdatangan untuk belajar membuat bakso lezat pada Meng Bo.
Posting Komentar